![]() |
Warga khidmat ketika pembacaan mahallul qiyam. |
Malam Senin (26 Januari 2025) bertepatan dengan malam 27 Rajab 1446 H, warga masyarakat Landean mengadakan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Sebuah peristiwa yang menjadi titik balik bagi umat muslim di seluruh dunia. Peristiwa di mana Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah agar beliau dan umatnya melaksanakan sholat lima waktu.
Ba'wa maghrib masyarakat Landean berbondong-bondong berkumpul di masjid Al Hidayah untuk memeringati isra' mi'raj dengan membawa ambeng berupa nasi uduk sebagaimana tradisi yang dilakukan setiap tahunnya. Namun kali ini perlu efford lebih untuk mengikuti peringatan isra' mi'raj di masjid, pasalnya menjelang maghrib langit tiba-tiba dipenuhi mendung diiringi kilat dan tidak lama kemudian hujan turun mengiringi sepanjang peringatan tersebut. Turunnya hujan tidak mengurangi kekhidmatan masyarakat Landean dalam rangkaian acara. Justru dengan turunnya hujan tersebut acara terasa semakin khidmat dan khusyu' dengan lantunan sholawat yang dikumandangkan.
Pada kesempatan tersebut Bapak Drs. K.H. Ahmad Muthohar menjelaskan beberapa hal tentang peristiwa is'ra mi'raj kepada para hadirin, di antaranya adalah tentang isra' mi'raj dan pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.
Mengutip laman NU Online, Isra' Mi'raj adalah peristiwa perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram menuju Masjid Al Aqsa. Kemudian Nabi Muhammad SAW dibawa ke langit ketujuh untuk diperlihatkan sebagian dari kebesaran Allah SWT. Beliau juga mendapat perintah sholat lima waktu dari Allah SWT.
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al-Isra: 1)
![]() |
Para sesepuh dusun Landean |
Peristiwa isra' mi'raj adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT yang menunjukkan bahwa tidak semua hal yang ada di jagad raya ini dapat dilogika oleh akal. Karena pada masa terjadinya peristiwa isra' mi'raj belum dikenal adanya teknologi yang dapat melakukan perjalanan secepat itu, dalam satu malam.
Ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa isra' mi'raj, Ali Muhammad Shalabi menjelaskan dalam Sirah Nabawiyah: ‘Irdlu Waqâi’ wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209:
Pertama, Isra’ Mi’raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad saw. Nabi ketika itu baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Siti Khodijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi, dan wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy. Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah swt, sehingga hati Nabi semakin teguh dalam menyebarkan Agama Allah swt.
Kedua, kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba’i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi tiap Muslim menghadap (mi’raj) kepada Allah swt lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu’. Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah.
Ketiga, Isra’ Mi’raj adalah mukjizat Nabi Muhammad saw dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat.
Keempat, dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam.
Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah peristiwa Isra’ Mi’raj ini dan dapat mengamalkannya. Sehingga peringatan Isra’ Mi’raj yang kita rayakan setiap tahun dapat senantiasa meningkatkan keimanan kita.